Assalamu'alaikum...
Hei sobat! ahlan wa sahlan. Di artikel kali ini aku mau memberi tips untuk para sobat tentang bagaimana menjadi teman curhat yang baik saat teman, ataupun 'dia', iya dia(you know lha) sedang dirundu penyakit gegana alias gelisah galau merana. Nah, disaat-saat seperti itu deh kalian bisa menunjukkan kehadiran kalian yang dateng bukan pas butuh doang. Loh kok jadi curcol.
Saat teman-teman kalian membutuhkan seorang sahabat yang rela menjadi pendengar curahan hati nya(biasa disingkat curhat), maka saat itu juga lah arti teman yang sesungguhnya terlihat jelas. Apalagi kalau dilihat dari remaja jaman sekarang mulai banyak yang salah langkah. Kenapa?karena bagi mereka sangat sulit untuk mencari teman curhat yang baik dan tepat atau bahkan tertutup atas masalah yang sedang mereka hadapi. Jangan anggep sepele hal ini loh, remaja yang mulai kehilangan keterbukaan untuk mengungkapkan emosinya dengan hal positif seperti bercerita ke orang lain bisa jadi mengalihkan caranya meluapkan emosi dengan hal negatif seperti membolos sekolah bahkan menggunakan narkoba. Ya, memang sebaik-baiknya teman curhat adalah ayah-ibu kita. Tetapi, bukan berarti kita tak acuh atas masalah teman kita.
Kalau kalian masih bingung gimana sih biar temen nyaman curhat sama kita?, gimana sih biar kita ga salah ngasih masukan buat temen kita? Nah, berikut ini beberapa tips dari saya:
- Tunjukkan Sikap Simpatik Terhadap Perilaku Teman KamuKetika seseorang memiliki masalah biasanya menunjukkan sikap yang tidak biasa dari sikap sebelumnya. Apalagi jika kamu teman dekatnya, pasti tahu banget kebiasaan teman-teman kamu. Ketika kamu merasa ada yang janggal dari teman kamu, cobalah untuk mendekatinya perlahan. Kamu dapat mengajukan pertanyaan tetapi tidak bertubi-tubi. Jelaskan alasan kamu ingin tahu atas perubahan sikap teman tersebut karena kamu peduli, atau kamu tidak mau melihat orang ganteng/cantik ada yang cemberut didepan kamu, dan berbagai alasan simpatik kamu lainnya. Saya sarankan agar kalian tidak terlalu heboh dalam mendekati dan bertanya langsung kepadanya. Karena justru teman kamu mungkin akan merasa ilfeel alias ilang feeling. Bukannya ngurangin masalah, malah nambah badmood.
- Jangan Potong Pembicaraan Teman yang Sedang BerceritaSetelah melakukan step pertama tadi, dan teman kamu mulai bercerita tentang masalahnya. Jangan coba-coba untuk memotong cerita teman kamu sebelum dia selesai bicara. Sikap ini menghindari kesan sok tahu terhadap masalah teman anda. Misalnya ketika ada yang cerita "Dia baik banget awalnya sama aku..."trus kamu potong,"tuh kan, mungkin kamu yang salah. Dia udah baik ke kamu, kamu nya aja yang ga ngerti"padahal teman kamu belum selesai bicara. Pasti kan bikin kesel gitu. Kamu ngga mau kan ditinggalin gitu aja dengan cerita dia yang nge gantung? Sebaiknya, setiap point dari cerita dia kamu simpan dulu, dan setelah dia selesai bicara, ingat lagi point-point yang mau kamu sampaikan.
- Hindari Emosional Berlebihan Saat Mendengar CeritaJangan terlalu larut dalam cerita teman kamu. Libatkan otak kiri atau logika kamu diluar emosional. Karena teman yang sedang curhat biasanya lebih menggunakan emosi atau perasaan nya. Maka kita harus mengimbanginya dengan berfikir diluar emosi berlebihan. Tetapi, bukan berarti kamu benar-benar tidak menggunakan emosi atau perasaan saat mencari solusi. Kamu harus mengimbangi keduanya agar tidak meluap sehingga berfikir diluar logika.
- Rasakan Bahwa Kamu yang Sedang Mengalami MasalahnyaAgar dapat mengerti apa yang sedang dialami temanmu, cobalah untuk merasakan jika kamu jadi dia. Buat gambaran cerita temanmu dengan kamu sebagai subjeknya, dan orang-orang yang akrab denganmu lainnya. Contohnya ketika temanmu bercerita tentang orang tuanya yang sering bertengkar, maka buatlah gambaran seakan-akan orang tua kamu sama seperti orang tuanya. Mainkan logika dan perasaan kamu secara seimbang untuk mencari solusinya. Karena ketika kita merasa bahwa itu masalah kita, dengan sendirinya kita akan lebih berusaha untuk mencari jalan keluar. Sedangkan jika kita menganggap hanya masalah orang lain yang ga ada hubungannya sama kita justru malah menimbulkan sikap cuek.
- Jangan Berpura-pura MendengarkanSebaiknya, carilah keadaan yang nyaman untuk kamu mendengarkan ceritanya. Jangan sampai kamu tidak fokus mendengarkan karena disekeliling banyak teman-teman lain yang mondar-mandir. Akhirnya kamu malah berpura-pura alias fake saat mendengarkannya berbicara. Arahkan pikiranmu dengan imajinasi atau gambaran cerita temanmu supaya dapat lebih fokus.
- Berikan Contoh Berdasarkan PengalamanmuPengalaman adalah sebaik-baiknya guru kita. Terutama di saat teman kita ini benar-benar membutuhkan nasihat. Jika kamu pernah mengalami hal atau masalah yang sama dahulu dengan temanmu, jangan ragu untuk menceritakannya. Ceritakan apa jalan yang kamu ambil saat itu dan apa dampak atau akibat setelahnya. Ambil titik terang dari masalah tersebut. Cara ini hampir sama seperti introspeksi diri, bukan hanya temanmu yang mendapat pelajaran tapi kamu juga.
- Gunakan Bahasa yang Mudah DimengertiSesuaikan bahasa kamu dengan watak temanmu. Kalau temanmu anak remaja yang gaul abis, jangan gunakan bahasa-bahasa formal secara dominan. Berusahalah mencari kata-kata gaul yang sesuai agar lawan bicaramu tidak terlalu kaku. Tapi ketika teman yang curhat denganmu cenderung kalem dan sopan, jangan terlalu berlebihan menggunakan bahasa gaul saat menasehatinya.
- Pelankan Tempo Bicaramu Saat MenasihatinyaSaat memberi saran, itulah yang dinanti-nanti temanmu. Jangan sampai ketika kamu menasehatinya, dia menyesal curhat denganmu karena tempo bicara kamu yang terlalu cepat. Tolong bedakan ngobrol biasa dengan saat memberikan nasihat. Saat ngelawak atau ngobrol, kalian bisa saja berbicara dengan cepat sampai belibet. Tapi ketika memberikan nasihat atau saran dan kritik, gunakan eyecontact alias kontak mata dengan lawan bicara untuk memperlambat tempo bicaramu dan memperjelas apa yang kamu katakan.
Itu dia barusan sedikit tips yang bisa aku kasih ke kalian tentang menjadi teman curhat yang baik. Nanti kalian pasti akan merasakan kepuasan sendiri setelah bisa menjadi pendengar yang baik sekaligus pemberi saran. Setelah ini bisa kalian praktikkan ke teman-teman atau siapapun yang curhat ke kamu. Semoga mereka nyaman cerita ke kalian hehe. Sedikit perhatianmu banyak manfaat untuk temanmu. Hindarin sikap terlalu kepo ya sobat, bisa-bisa kamu jadi objek pelampiasan marahnya dia, hehe.
Wassalamu'alaikum :D
Wassalamu'alaikum :D

0 komentar:
Posting Komentar